Sistem Sirkulasi
Dimana makanan, sisa metabolism, gas respiratori akan berdifusi melalui ruang antar sel dengan mudah meskipun prosesnya sangat lambat sehingga tidak dapat memenuhi semua kebutuhan tetapi memerlukan system sirkulasi khusus.
Fungsi Sistem Sirkulasi
1. Menjamin terpenuhinya kebutuhan tubuh akan sari makanan dan oksigen
2. Menjamin pembuangan zat sisa metabolisme
3. Berperan dalam penyebaran panas tubuh
4. Menyearkan tekanan atau kekuatan
Komponen Sistem Sirkulasi
Sistem sirkulasi tersusun atas tiga komponen utama yaitu jantung, pembuluh, dan cairan tubuh
1. Jantung : sebagai pompa penggerak cairan tubuh di sepanjang pembuluh
• Jantung Tubuler: Terdapat pada hewan invertebrata, bentuk sederhana tidak ada klep, dan bekerja secara kontraksi peristaltik
• Jantung Berongga: Terdapat pada hewan vertebrata, mernya memompa jantung, merupakan organ berotot, gerak, dan kontraksinya secara periodik
2. Pembuluh : saluran yang akan dilewati oleh cairan yang beredar keseluruh tubuh
• Pembuluh Darah : Arteri, Vena dan Kapiler.
Arteri dan Vena tersusun atas tiga lapisan jaringan melingkar dan membentuk saluran / lumen di bagian tengahnya. Nama lapisannya yaitu tunika intima (Endotelium), tunika media, dan tunika adventitia , sedangkan kapiler hanya tersusun atas tunika intima saja.
• Pembuluh Limfe
Kondisi Pembuluh Limfe Pada Berbagai Hewan
- Pada hewan vertebrata tingkat tinggi mempunyai saluran buntu dengan ujung terbuka yang berfungsi mengangkut kelebihan cairan di ekstrasel ke sirkulasi darah
- Pada hewan invertebrata tidak ditemukan adanya pembuluh limfe kecuali pada teleostei
- Pada hewan tingkat rendah ditemukan berbagai bentuk peralihan yang menunjukan adanya perkembangan system pembuluh limfe
• Cairan Tubuh: Pada hewan multiseluler ada dua cairan tubuh yaitu cairan intrasel dan cairan ekstrasel. Pada cairan ekstrasel dapat ditemukan di berbagai tempat dengan sebutan yang berbeda yaitu cairan jaringan, darah, limfe, dan homolimfe.
Adapun fungsi darah
• Mensuplai zat-zat makanan dari saluran pencernaan ke jaringan-jaringan
• Mensuplai oksigen dari paru-paru ke jaringan-jaringan
• Membawa dan membuang zat-zat yang tidak berguna dari jaringan ke organ ekskresi
• Mendistribusikan sekresi kelenjar endokrin dan zat lain yang mengatur fungsi sel
• Membantu menyelenggarakan keseimbangan komposisi air dalam berbagai organ tubuh
Susunan Cairan Darah
• Sel Darah : Terdiri atas Eritrosit, Leukosit, dan Trombosit
• Plasma Darah : Mengandung sekitar 90% air dan berbagai zat terlarut
Sistem Sirkulasi Pada Hewan
1. Sistem Sirkulasi Terbuka : Bekerja dengan tekanan rendah pada setiap kontraksi jantung, dan volume darah yang dikeluarkan hanya sedikit, terdorong rendah dan mengalir dengan lambat yang mengakibatkan sari makanan yang dilepaskan sel terbatas sehingga aktivitas metabolism terbatas.
2. Sistem Sirkulasi Tertutup : Jantung bekerja dengan melakukan gerakan memompa secara terus menerus, dan tekanannya dipertahankan tetap tinggi mengakibatkan darah yang keluar dari pembuluh akan segera masuk kembali ke jantung dengan cepat.
Mekanisme Pertukaran Zat
Tekanan sistole dan diastole manusia adalah 120/80 mm Hg artinya darah yang di pompa oleh jantung memberikan tekanan sebesar 120 mm Hg. Adapun untuk menjaga kondisi homeostatis kelebihan air dan partikel zat harus dikembalikan kedalam kapiler darah.
Pertukaran Zat antara Pembuluh Kapiler dan Cairan Ekstrasel
Dinding kapiler yang semipermiable dan tekanan darah yang lebih tinggi mendorong cairan keluar dari pembuluh dengan ultrafiltrasi, namun protein plasma tetap dipertahankan dalam kapiler.
Kamis, 11 November 2010
Fisiologi Pencernaan
Makanan masuk ke sistem pencernaan lalu akan diserap atau digunakan olrh tubuh hewan supaya homeostatisnya terjaga.
Cara memperoleh makanan berdasarkan kemampuannya:
1. Hewan Heterotrof: untuk mensintesis senyawa organik sangat terbatas dan berusaha memenuhinya dari tumbuhan dan hewan lain
2. Hewan Mesotrof: dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa organik tetapi masih perlu senyawa organik dari sumber lain
Adapun cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi tergantung susunan alat pencernaan dan kemampuan menyerap makanan.
Hewan Primitif
1. Tidak punya alat pencernaan: Cara makannya penyerapan atau pinositosis
2. Makanan berupa zat organic terlarut: Alat pencernaannya vakuola makanan
Hewa yang Hidup Menetap
Cara makannya dengan menjerat (trapping method) dan alatnya adalah knidoblas atau nematosit yang dilengkapi dengan racun
Hewan yang Aktif
Cara makanannya dengan cara menyaring (filter feeding) yang merupakan variasi dari cara menyaring dan menjerat (trapping )
Cara memperoleh makanan perlu didukung oleh alat yang memadai yaitu organ pencernaan makanan yang fungsinya untuk memasukan makanan kedalam tubuh, mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana , menyerap hasil pencernaan serta membawanya ke darah, dan mengeluarkan sisa makanan yang tidak dicerna tubuh.
Proses Pencernaan
1. Hewan tingkat rendah: Tidak ada organ pencernaan dan pencernaannya secara intraseluler terjadi dalam vakuola makanan
2. Hewan tingkat tinggi: Pencernaan makanannya berlangsung didalam organ gastrointestinal ( ekstraseluler ). Adapun pada hewan tingkat tinggi terdapat tiga daerah yaitu daerah penerimaan yang berupa mulut, daerah penyimpanan yang terdiri atas empedal dan lambung , daerah pencernaan dan penyerapan yang berlangsung dalam usus, dimana makanan akan dicerna dengan bantuan enzim dan diubah agar dapat diserap dan digunakan secara optimal. Selain itu pencernaan dan penyerapan dibagi dalam tiga proses, yaitu pencernaan dan penyerapan karbohidrat, protein, dan yang ketiga pencernaan lemak dan penyerapan lipid.
Cara memperoleh makanan berdasarkan kemampuannya:
1. Hewan Heterotrof: untuk mensintesis senyawa organik sangat terbatas dan berusaha memenuhinya dari tumbuhan dan hewan lain
2. Hewan Mesotrof: dapat mensintesis sendiri berbagai senyawa organik tetapi masih perlu senyawa organik dari sumber lain
Adapun cara makan dan jenis makanan hewan sangat bervariasi tergantung susunan alat pencernaan dan kemampuan menyerap makanan.
Hewan Primitif
1. Tidak punya alat pencernaan: Cara makannya penyerapan atau pinositosis
2. Makanan berupa zat organic terlarut: Alat pencernaannya vakuola makanan
Hewa yang Hidup Menetap
Cara makannya dengan menjerat (trapping method) dan alatnya adalah knidoblas atau nematosit yang dilengkapi dengan racun
Hewan yang Aktif
Cara makanannya dengan cara menyaring (filter feeding) yang merupakan variasi dari cara menyaring dan menjerat (trapping )
Cara memperoleh makanan perlu didukung oleh alat yang memadai yaitu organ pencernaan makanan yang fungsinya untuk memasukan makanan kedalam tubuh, mengubah bahan makanan kompleks menjadi sederhana , menyerap hasil pencernaan serta membawanya ke darah, dan mengeluarkan sisa makanan yang tidak dicerna tubuh.
Proses Pencernaan
1. Hewan tingkat rendah: Tidak ada organ pencernaan dan pencernaannya secara intraseluler terjadi dalam vakuola makanan
2. Hewan tingkat tinggi: Pencernaan makanannya berlangsung didalam organ gastrointestinal ( ekstraseluler ). Adapun pada hewan tingkat tinggi terdapat tiga daerah yaitu daerah penerimaan yang berupa mulut, daerah penyimpanan yang terdiri atas empedal dan lambung , daerah pencernaan dan penyerapan yang berlangsung dalam usus, dimana makanan akan dicerna dengan bantuan enzim dan diubah agar dapat diserap dan digunakan secara optimal. Selain itu pencernaan dan penyerapan dibagi dalam tiga proses, yaitu pencernaan dan penyerapan karbohidrat, protein, dan yang ketiga pencernaan lemak dan penyerapan lipid.
Fisiologi Endokrinologi
Sistem endokrin adalah sistem kontrol kelenjar tanpa saluran (ductless) yang menghasilkan hormon yang tersirkulasi di tubuh melalui aliran darah untuk mempengaruhi organ-organ lain. Hormon bertindak sebagai "pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrinseperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin. Cabang kedokteran yang mempelajari kelainan pada kelenjar endokrin disebut endokrinologi, suatu cabang ilmu kedokteran yang cakupannya lebih luas dibandingkan dengan penyakit dalam.
Hormon merupakan senyawa kimia dalam darah dengan kadar yang sangat rendah yang fungsinya untuk mengatur metabolisme jaringan yang disekresikan oleh sistem endokrin. sistem endokrin bekerjasama secara koperatif dengan sistem saraf menjadi sistem neuroendokrin yang berfungsi sebagai kordinasi dan kendali fisiologis tubuh hewan.
Hormon-hormon Dan Fungsinya
1. Hormon Pencernaan dan fungsi metabolik yang terkait : Sekretin, gastrin, insulin, glukagon, noradrenalin, tiroksin, dan hormon dari korteks adrenal
2. Hormon yang berfungsi sebagai Osmoregulasi, pengeluaran, dan metabolisme air dan garam : Prolaktin, vasopresin, aldosteron.
3. Hormon yang berfungsi sebagai Metabolisme kalsium : Hormon paratiroid, kalsitonin
4. Hormon yang berfungsi sebagai Pertumbuhan dan perubahan morfologis :Hormon pertumbuhan, androgen dari korteks adrenal , tiroksin (untuk metamorfosis amfibi), MSH (perubahan warna amfibi)
5. Hormon yang berfungsi sebagai Organ dan proses reproduksi : FSH, LH, estrogen, progesteron, prolaktin, dan testosterone
Komponen penyusun organ endokrin
• sel neurosekretori : hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi
• sel endokrin sejati : invertebrata dan vertebrata
Klasifikasi hormon berdasarkan struktur kimia : Hormon protein, Hormon steroid, Hormon asam amino, Zat kimia yang menyerupai hormon.
Klasifikasi hormone berdasarkan fungsi : Hormon perkembangan, Hormon metabolisme, Hormon trofik, Hormon pengatur metabolisme mineral dan air, Hormon pengatur sistem kardiovaskuler.
Sistem endokrin pada hewan invertebrata tidak mempunyai organ sekresi hormon tugas sel neurosekeretori yang berfungsi untuk pertumbuhan, Perkembangan, Regenerasi, Reproduksi, Osmoregulasi, Laju denyut jantung, Komposisi darah dan Pergantian kulit.
Hubungan sistem endokrin dengan metabolisme gula darah dikendalikan terutama oleh hormone insulin dan hormone glucagon. Hormon insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas dan sangat penting untuk menurunkan kadar gula dalam darah, Insulin meningkatkan kecepatan transpor glukosa melalui membran sel hati. Dalam sel hati gula akan mengalami katabolisme atau disimpan Hormon insulin juga dapat meningkatkan aktivitas enzim glukokinase, suatu enzim yang dibutuhkan dalam proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan katabolisme gula.Kekurangan insulin dalam tubuh akan menurunkan tingkat katabolisme glukosa serta menurunkan sintesis dan penyimpanan glikogen. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat, Selanjutnya, hormon lain yang juga dapat mempengaruhi kadar gula darah yaitu hormon pertumbuhan (growth hormone/GH). GH yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Hormon merupakan senyawa kimia dalam darah dengan kadar yang sangat rendah yang fungsinya untuk mengatur metabolisme jaringan yang disekresikan oleh sistem endokrin. sistem endokrin bekerjasama secara koperatif dengan sistem saraf menjadi sistem neuroendokrin yang berfungsi sebagai kordinasi dan kendali fisiologis tubuh hewan.
Hormon-hormon Dan Fungsinya
1. Hormon Pencernaan dan fungsi metabolik yang terkait : Sekretin, gastrin, insulin, glukagon, noradrenalin, tiroksin, dan hormon dari korteks adrenal
2. Hormon yang berfungsi sebagai Osmoregulasi, pengeluaran, dan metabolisme air dan garam : Prolaktin, vasopresin, aldosteron.
3. Hormon yang berfungsi sebagai Metabolisme kalsium : Hormon paratiroid, kalsitonin
4. Hormon yang berfungsi sebagai Pertumbuhan dan perubahan morfologis :Hormon pertumbuhan, androgen dari korteks adrenal , tiroksin (untuk metamorfosis amfibi), MSH (perubahan warna amfibi)
5. Hormon yang berfungsi sebagai Organ dan proses reproduksi : FSH, LH, estrogen, progesteron, prolaktin, dan testosterone
Komponen penyusun organ endokrin
• sel neurosekretori : hewan tingkat rendah dan hewan tingkat tinggi
• sel endokrin sejati : invertebrata dan vertebrata
Klasifikasi hormon berdasarkan struktur kimia : Hormon protein, Hormon steroid, Hormon asam amino, Zat kimia yang menyerupai hormon.
Klasifikasi hormone berdasarkan fungsi : Hormon perkembangan, Hormon metabolisme, Hormon trofik, Hormon pengatur metabolisme mineral dan air, Hormon pengatur sistem kardiovaskuler.
Sistem endokrin pada hewan invertebrata tidak mempunyai organ sekresi hormon tugas sel neurosekeretori yang berfungsi untuk pertumbuhan, Perkembangan, Regenerasi, Reproduksi, Osmoregulasi, Laju denyut jantung, Komposisi darah dan Pergantian kulit.
Hubungan sistem endokrin dengan metabolisme gula darah dikendalikan terutama oleh hormone insulin dan hormone glucagon. Hormon insulin dihasilkan oleh sel-sel beta pankreas dan sangat penting untuk menurunkan kadar gula dalam darah, Insulin meningkatkan kecepatan transpor glukosa melalui membran sel hati. Dalam sel hati gula akan mengalami katabolisme atau disimpan Hormon insulin juga dapat meningkatkan aktivitas enzim glukokinase, suatu enzim yang dibutuhkan dalam proses pembentukan glikogen (glikogenesis) dan katabolisme gula.Kekurangan insulin dalam tubuh akan menurunkan tingkat katabolisme glukosa serta menurunkan sintesis dan penyimpanan glikogen. Akibatnya, kadar gula dalam darah meningkat, Selanjutnya, hormon lain yang juga dapat mempengaruhi kadar gula darah yaitu hormon pertumbuhan (growth hormone/GH). GH yang menyebabkan peningkatan kadar gula darah.
Senin, 01 November 2010
Fisiologi Reseptor dan Efektor
A. Reseptor
1. Struktur
a. Reseptor Saraf
- Sederhana
- Rumit
b. Bukan Saraf
2. Jenis Rangsang
a. Kemoreseptor . ex : pengecap atau pembau
b. Termoreseptor . ex : proses mengenai suhu tinggi, rendah dan perubahan suhu
c. Mekanoreseptor . ex : proses mendenger oleh reseptor alat dengar
d. Fotoreseptor . ex : proses rangsang cahaya pada hewan
e. Magnetoreseptor. Ex :proses berkomunikasi lebah madu untuk menemukan sumber makanan
f. Elektroreseptor. Ex :proses terbentuknya medan listrik
B. Efektor : Alat penghasil tanggapan
Efektor ada yang terlihatdan ada yang tidak terlihat
Proses tanggapan
1. Tanggapan Perubahan Warna : Untuk menyamar, komunikasi kawin, dan pertahanan diri. Zat yang berperan kromatofor (sel yang mengandung figmen)
2. Tanggapan Perubahan Gerak : Untuk melakukan aktifitas bergerak .
Proses tanggapan perubahan gerak antara lain :
a. Kontraksi (proses aktif)
b. Relaksasi (proses pasif)
Pada dasarnya kontraksi di ikuti relaksasi atau bias dikatakan berpasangan, kerja secara antagonis dan untuk aktifitasnya berulang atau bergantian serta diperlukan tulang atau rangka sebagai tempat bertumpu dan menahan tarikan otot.
Sistem Rangka Hewan
a. Rangka Hidrostatik : Terdapat pada invertebrata yang bertubuh lunak
Contoh : Anelida
Fungsi : Mirip dengan geragan ameboid
b. Rangka Luar : Terdapat diluar tubuh
Contoh : Moluska dan Artropoda
Fungsi : Melindungi diri dan pelekatan otot
c. Rangka Dalam : Terdapat didalam tubuh
Contoh : Vertebrata
Fungsi : Pelekatan otot, penyokong /pembentuk bentuk tubuh
3. Tanggapan Pelepasan Arus Listrik
Hanya terjadi pada beberapa jenis ikan contoh :Elektrophorus electricus
Organ listrik
- Orientasi
- Komunikasi
- Interaksi
Elektrogenesis yaitu pembentukan arus listrik.
Elektroplat yaitu badan mioneural (struktur bersifat seperti saraf dan otot) ada dua sisi kearah daerah ekor dan kearah daerah kepala, daerah ekor terdepolarisasi bermuatan negatif daerah kepala tidak terdepolarisasi bermuatan positif .
Pelepasan arus listrik yaitu gerakan mempertemukan daerah kepala dengan daerah ekor.
1. Struktur
a. Reseptor Saraf
- Sederhana
- Rumit
b. Bukan Saraf
2. Jenis Rangsang
a. Kemoreseptor . ex : pengecap atau pembau
b. Termoreseptor . ex : proses mengenai suhu tinggi, rendah dan perubahan suhu
c. Mekanoreseptor . ex : proses mendenger oleh reseptor alat dengar
d. Fotoreseptor . ex : proses rangsang cahaya pada hewan
e. Magnetoreseptor. Ex :proses berkomunikasi lebah madu untuk menemukan sumber makanan
f. Elektroreseptor. Ex :proses terbentuknya medan listrik
B. Efektor : Alat penghasil tanggapan
Efektor ada yang terlihatdan ada yang tidak terlihat
Proses tanggapan
1. Tanggapan Perubahan Warna : Untuk menyamar, komunikasi kawin, dan pertahanan diri. Zat yang berperan kromatofor (sel yang mengandung figmen)
2. Tanggapan Perubahan Gerak : Untuk melakukan aktifitas bergerak .
Proses tanggapan perubahan gerak antara lain :
a. Kontraksi (proses aktif)
b. Relaksasi (proses pasif)
Pada dasarnya kontraksi di ikuti relaksasi atau bias dikatakan berpasangan, kerja secara antagonis dan untuk aktifitasnya berulang atau bergantian serta diperlukan tulang atau rangka sebagai tempat bertumpu dan menahan tarikan otot.
Sistem Rangka Hewan
a. Rangka Hidrostatik : Terdapat pada invertebrata yang bertubuh lunak
Contoh : Anelida
Fungsi : Mirip dengan geragan ameboid
b. Rangka Luar : Terdapat diluar tubuh
Contoh : Moluska dan Artropoda
Fungsi : Melindungi diri dan pelekatan otot
c. Rangka Dalam : Terdapat didalam tubuh
Contoh : Vertebrata
Fungsi : Pelekatan otot, penyokong /pembentuk bentuk tubuh
3. Tanggapan Pelepasan Arus Listrik
Hanya terjadi pada beberapa jenis ikan contoh :Elektrophorus electricus
Organ listrik
- Orientasi
- Komunikasi
- Interaksi
Elektrogenesis yaitu pembentukan arus listrik.
Elektroplat yaitu badan mioneural (struktur bersifat seperti saraf dan otot) ada dua sisi kearah daerah ekor dan kearah daerah kepala, daerah ekor terdepolarisasi bermuatan negatif daerah kepala tidak terdepolarisasi bermuatan positif .
Pelepasan arus listrik yaitu gerakan mempertemukan daerah kepala dengan daerah ekor.
Fisiologi Saraf
Sel Penyusun Sistem Saraf
1. Ada Tiga Macam Neuron
a. Neuron Sensorik : Membawa rangsang dari daerah tepi (perifer tubuh) kepusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang /medulla spinalis)
b. Interneuron : Sebagai penghubung antara neuron sensorik dan motorik
c. Neuron Motorik : Membawa rangsang dari pusat saraf kedaerah tepi (perifer tubuh)
Bentuk Sel Saraf
a) Unipolar
b) Bipolar
c) Multipolar
Komponen Sel Saraf
a) Badan sel : Sebagai tempat sintesis neurotransmitter
b) Dendrite : Sebagai penerima rangsang dan membawa ke badan sel
c) Akson : Menjalarkan impuls ke ujung akson
2. Fungsi Sel Gelia
a. Mendukung sel saraf dalam fungsi kendali dan koordinasi tubuh
b. Membuang zat-zat sisa dari sekitar neuron
c. Menjamin kondisi lingkungan ionic disekitar neuron dapat selalu tepat
Komponen Penyusun Sistem Saraf
1. Otak
2. Serabut Saraf : Kumpulan akson dari sejumlah sel saraf
Macam-macam tipe serabut sel saraf :
a. Sejenis
- Aferen : Tersusun atas sejumlah akson sel saraf sensorik
- Eferen : Tersusun atas sejumlah akson sel saraf motorik
b. Campuran : Tersusun atas sejumlah sel saraf sensorik dan motorik
3. Pleksus : Jaringan serabut saraf yang tidak teratur berfungsi sebagai system saraf pusat.
4. Ganglia : Kumpulan sel saraf berbentuk nodul dilapisi jaringan konektif mempunyai badan sel dan serabut saraf ditemikan adanya sinap
Fisiologi Saraf
Polarisasi keadaan sel saraf istirahat atau keadaan sedang tidak menjalarkan rangsang.
Potensial istirahat yaitu besarnya potensial membrane yang diukur saat sel dalam keadaan istirahat.
Depolarisasi yaitu keadaan sel saraf yang menerima rangsang dan menjalarkan rangsang.
Depolarisasi local yaitu depolarisasi yang timbul hanya pada bagian yang dirangsang .
Penjalaran impuls yaitu peristiwa penjalaran potensial aksi disepanjang akson yang terjadi.
Repolarisasi yaitu keadaan sel saraf atau periode penyembuhan sel saraf setelang menjalarkan rangsang.
Hiperpolarisasi yaitu keadaan sel yang mengalami perubahan elektrokimia dengan cara tertentu yang membuatnya tidak dapat dirangsang ditandai dengan adanya muatan didalam sel yang lebih negative daripada sebelumnya.
Pada hewan yang tingkat paling sederhana organisasi system saraf, neuron, dendrit bertindak sebagai reseptor dan akson membentuk sinaps dengan beberapa jenis efektor
1. Ada Tiga Macam Neuron
a. Neuron Sensorik : Membawa rangsang dari daerah tepi (perifer tubuh) kepusat saraf (otak dan sumsum tulang belakang /medulla spinalis)
b. Interneuron : Sebagai penghubung antara neuron sensorik dan motorik
c. Neuron Motorik : Membawa rangsang dari pusat saraf kedaerah tepi (perifer tubuh)
Bentuk Sel Saraf
a) Unipolar
b) Bipolar
c) Multipolar
Komponen Sel Saraf
a) Badan sel : Sebagai tempat sintesis neurotransmitter
b) Dendrite : Sebagai penerima rangsang dan membawa ke badan sel
c) Akson : Menjalarkan impuls ke ujung akson
2. Fungsi Sel Gelia
a. Mendukung sel saraf dalam fungsi kendali dan koordinasi tubuh
b. Membuang zat-zat sisa dari sekitar neuron
c. Menjamin kondisi lingkungan ionic disekitar neuron dapat selalu tepat
Komponen Penyusun Sistem Saraf
1. Otak
2. Serabut Saraf : Kumpulan akson dari sejumlah sel saraf
Macam-macam tipe serabut sel saraf :
a. Sejenis
- Aferen : Tersusun atas sejumlah akson sel saraf sensorik
- Eferen : Tersusun atas sejumlah akson sel saraf motorik
b. Campuran : Tersusun atas sejumlah sel saraf sensorik dan motorik
3. Pleksus : Jaringan serabut saraf yang tidak teratur berfungsi sebagai system saraf pusat.
4. Ganglia : Kumpulan sel saraf berbentuk nodul dilapisi jaringan konektif mempunyai badan sel dan serabut saraf ditemikan adanya sinap
Fisiologi Saraf
Polarisasi keadaan sel saraf istirahat atau keadaan sedang tidak menjalarkan rangsang.
Potensial istirahat yaitu besarnya potensial membrane yang diukur saat sel dalam keadaan istirahat.
Depolarisasi yaitu keadaan sel saraf yang menerima rangsang dan menjalarkan rangsang.
Depolarisasi local yaitu depolarisasi yang timbul hanya pada bagian yang dirangsang .
Penjalaran impuls yaitu peristiwa penjalaran potensial aksi disepanjang akson yang terjadi.
Repolarisasi yaitu keadaan sel saraf atau periode penyembuhan sel saraf setelang menjalarkan rangsang.
Hiperpolarisasi yaitu keadaan sel yang mengalami perubahan elektrokimia dengan cara tertentu yang membuatnya tidak dapat dirangsang ditandai dengan adanya muatan didalam sel yang lebih negative daripada sebelumnya.
Pada hewan yang tingkat paling sederhana organisasi system saraf, neuron, dendrit bertindak sebagai reseptor dan akson membentuk sinaps dengan beberapa jenis efektor
Fisiologi Sel
Sel merupakan unit terkecil dari organism.dimana sel terbagi dua yaitu sel tunggal yang fungsi kehidupannya dilakukan oleh satu sel, sedangkan sel-sel sama fungsi kehidupannya dilakukan oleh kerjasama multiseluler.
Struktur dan Fungsi Organel Sel
1. Inti (nucleus) : Untuk mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik
2. Ribosom : Sebagai sintesis protein
3. Retikulum Endoplasmik : Sebagai sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan menawarkan obat dan racun. Dan mempunyai ribosom yang menonjol dipermukaan sitoplasmik membrane.
4. Apparatus Golgi : Memodifikasi unit glikoprotein dari karbohidrat dan sebagai bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai tempatnya secara cepat.
5. Lisosom : Sebagai sistim pencernaan intrasel yang akan mencerna dan membuang bahan-bahan yang tidak dibutuhkan atau benda asing.
6. Mitokondria : Tempat respirasi seluler
7. Sentriol : Merupakan bangunan berbentuk tabung kecil yang memiliki peran penting selama pembelahan sel.
8. Sitoskeleton : Mempertahankan struktur sel agar tida mudah berubah
9. Membrane Plasma : Merupakan batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati fungsinya sebagai rintangan selektif, berperan dalam metabolism sel serta tempat pembuatan enzim.
Komposisi kimia yaitu air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Sifat fisik dan kimia sel
1. Sifat fisika : Kapasitas panas dan panas penguapan
2. Sifat kimia : Molekul dan visikositas
Peranan membrane yang paling utama dalam sel yaitu tempat pertukaran dan menyaring zat-zat yang akan masuk atau keluar sel (jaringan/organ)
Beberapa macam transpor zat melalui membrane
1. Transpor Ion Chanel
2. Transpor Aktif
a. Transpor Aktif Primer
b. Transpor Aktif Sekunder
- Transport Sekunder Co-transpor
- Transport Sekunder Counter-transpor
c. Fagositosis dan Pinositosis
Struktur dan Fungsi Organel Sel
1. Inti (nucleus) : Untuk mengatur karakteristik dari protein yang diperlukan untuk berbagai aktifitas enzimatik
2. Ribosom : Sebagai sintesis protein
3. Retikulum Endoplasmik : Sebagai sintesis lipid, metabolism karbohidrat dan menawarkan obat dan racun. Dan mempunyai ribosom yang menonjol dipermukaan sitoplasmik membrane.
4. Apparatus Golgi : Memodifikasi unit glikoprotein dari karbohidrat dan sebagai bagian yang menyortir dan mengarahkan protein sesuai tempatnya secara cepat.
5. Lisosom : Sebagai sistim pencernaan intrasel yang akan mencerna dan membuang bahan-bahan yang tidak dibutuhkan atau benda asing.
6. Mitokondria : Tempat respirasi seluler
7. Sentriol : Merupakan bangunan berbentuk tabung kecil yang memiliki peran penting selama pembelahan sel.
8. Sitoskeleton : Mempertahankan struktur sel agar tida mudah berubah
9. Membrane Plasma : Merupakan batas yang memisahkan sel hidup dari sekelilingnya yang mati fungsinya sebagai rintangan selektif, berperan dalam metabolism sel serta tempat pembuatan enzim.
Komposisi kimia yaitu air, elektrolit, protein, lemak dan karbohidrat.
Sifat fisik dan kimia sel
1. Sifat fisika : Kapasitas panas dan panas penguapan
2. Sifat kimia : Molekul dan visikositas
Peranan membrane yang paling utama dalam sel yaitu tempat pertukaran dan menyaring zat-zat yang akan masuk atau keluar sel (jaringan/organ)
Beberapa macam transpor zat melalui membrane
1. Transpor Ion Chanel
2. Transpor Aktif
a. Transpor Aktif Primer
b. Transpor Aktif Sekunder
- Transport Sekunder Co-transpor
- Transport Sekunder Counter-transpor
c. Fagositosis dan Pinositosis
Konsep Pundamental
Konsep Pundamental
Hewan agar tetap hidup maka harus makan, minum, bernapas, bergerak dan berkenbangbiak selain itu perlu diatur dan dikendalikan agar lingkungan hidup hewan nyaman.
Fisiologi Hewan merupakan ilmu pengetahuan yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja dan fungsi kehidupan dansegala sesuatu yang dilakukn hewan dengan berbagai gejala yang ada pada system hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam system hidup.Dimana untuk menjalankan fungsi kehidupannya dipengaruhi oleh lingkungan luar dan aktivitas hewan dan semua itu mempengaruhi lingkungan internal tubuh hewan.semua itu dapat berubah maka hewan harus bisa mempertahankan diri dan mampu beradaptasi sesuai dengan kemampuannya.
Menurut Claude Bernard (1813 – 1878) syarat penting untuk bertahan hidup dilingkungan eksternal ialah mempertahankan stabilitas lingkungan internalnya yang disebabkan senyawa khusus yang dihasilkan semua organ dan dikeluarkan kecairan jaringan dan inilah yang menjadi pelopor munculnya gagasan hormone dan regulasi kimia.
Cannon (1871 – 1945) memperkenalkan istilah HOMEOSTATIS yaitu keadaan lingkungan internal yang konstan dan mekanisme yang bertanggungjawab atas keadaan konstan tersebut.
Adapun faktor lingkungan internal yang harus dijaga stabilitasnya antara lain:
1. Kadar garam
2. Keasaman / pH
3. Kandungan air tubuh
4. Suhu tubuh
5. Kandungan nutrient
Hewan legulator : Hewan yang mampu mengatur berbagai faktor stabilitas lingkungan internal dengan tepat
Hewan konformer : Hewan yang tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan internalnya, lingkungan internalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternal.
Adaptasi : Proses timbulnya perubahan dalam tubuh hewan yang membuat hewan dapat bertahan ketika lingkungan eksternalnya berubah.
Aklimasi merupakan perubahan adatif yang terjadi pada hewan dalam kondisi yang terkendali, biasanya hanya satu atau dua factor yang berubah.
Aklimatisasi merupakan reaksi keseluruan yang terjadi setelah perubahan-perubahan yang kompleks dari lingkungan eksternal yang disebabkan banyak factor sekaligus.
Faktor lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Lingkungan Akuatik : Tempat hidu hewan yang berupa air, baik air tawar, air laut, maupun air payau.
Factor yang mempengaruhi lingkungan akuatik :
a. Tekanan hidrostatik : Tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air
b. Kandungan zat terlarut seperti garam, gas, sejumlah kecil senyawa organic dan berbagai polutan
c. Suhu
2. Lingkungan Terestial : Tempat hidup hewan yang berupa daratan.
Keuntungan : Tersedia oksigen yang melimpah
Ancaman : Radiasi dan dehidrasi
Radiasi yaitu perpindahan panas yang terjadi antara dua benda tanpa ada kontak langsung diantara keduanya.
Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang kekurangan cairan akibat tubuh hewan kehilangan air dalam jumlah besar sehingga jumlah air dalam tubuh lebih sedikit daripada yang seharusnya.
Jadi agar hewan dapat bertahan hidup dalam lingkungan maka harus dijaga factor stabilitas dan lingkungan internalnya.
Hewan agar tetap hidup maka harus makan, minum, bernapas, bergerak dan berkenbangbiak selain itu perlu diatur dan dikendalikan agar lingkungan hidup hewan nyaman.
Fisiologi Hewan merupakan ilmu pengetahuan yang membahas dan mengkaji mengenai mekanisme kerja dan fungsi kehidupan dansegala sesuatu yang dilakukn hewan dengan berbagai gejala yang ada pada system hidup, serta pengaturan atas segala fungsi dalam system hidup.Dimana untuk menjalankan fungsi kehidupannya dipengaruhi oleh lingkungan luar dan aktivitas hewan dan semua itu mempengaruhi lingkungan internal tubuh hewan.semua itu dapat berubah maka hewan harus bisa mempertahankan diri dan mampu beradaptasi sesuai dengan kemampuannya.
Menurut Claude Bernard (1813 – 1878) syarat penting untuk bertahan hidup dilingkungan eksternal ialah mempertahankan stabilitas lingkungan internalnya yang disebabkan senyawa khusus yang dihasilkan semua organ dan dikeluarkan kecairan jaringan dan inilah yang menjadi pelopor munculnya gagasan hormone dan regulasi kimia.
Cannon (1871 – 1945) memperkenalkan istilah HOMEOSTATIS yaitu keadaan lingkungan internal yang konstan dan mekanisme yang bertanggungjawab atas keadaan konstan tersebut.
Adapun faktor lingkungan internal yang harus dijaga stabilitasnya antara lain:
1. Kadar garam
2. Keasaman / pH
3. Kandungan air tubuh
4. Suhu tubuh
5. Kandungan nutrient
Hewan legulator : Hewan yang mampu mengatur berbagai faktor stabilitas lingkungan internal dengan tepat
Hewan konformer : Hewan yang tidak mampu mempertahankan keadaan lingkungan internalnya, lingkungan internalnya berubah seiring dengan perubahan lingkungan eksternal.
Adaptasi : Proses timbulnya perubahan dalam tubuh hewan yang membuat hewan dapat bertahan ketika lingkungan eksternalnya berubah.
Aklimasi merupakan perubahan adatif yang terjadi pada hewan dalam kondisi yang terkendali, biasanya hanya satu atau dua factor yang berubah.
Aklimatisasi merupakan reaksi keseluruan yang terjadi setelah perubahan-perubahan yang kompleks dari lingkungan eksternal yang disebabkan banyak factor sekaligus.
Faktor lingkungan eksternal dibedakan menjadi dua yaitu :
1. Lingkungan Akuatik : Tempat hidu hewan yang berupa air, baik air tawar, air laut, maupun air payau.
Factor yang mempengaruhi lingkungan akuatik :
a. Tekanan hidrostatik : Tekanan yang ditimbulkan oleh kedalaman air
b. Kandungan zat terlarut seperti garam, gas, sejumlah kecil senyawa organic dan berbagai polutan
c. Suhu
2. Lingkungan Terestial : Tempat hidup hewan yang berupa daratan.
Keuntungan : Tersedia oksigen yang melimpah
Ancaman : Radiasi dan dehidrasi
Radiasi yaitu perpindahan panas yang terjadi antara dua benda tanpa ada kontak langsung diantara keduanya.
Dehidrasi adalah kondisi tubuh yang kekurangan cairan akibat tubuh hewan kehilangan air dalam jumlah besar sehingga jumlah air dalam tubuh lebih sedikit daripada yang seharusnya.
Jadi agar hewan dapat bertahan hidup dalam lingkungan maka harus dijaga factor stabilitas dan lingkungan internalnya.
Langganan:
Postingan (Atom)